Baru baru ini kejutan tentang petinggi negara kita berlanjut, Freeport yang masa kontraknya akan berahir th 2021, Ingin memperpanjang diindonesia, tentu ini tidak heran mengingat bumi Papua bisa menghasilkan emas ber juta juta ton, bahkan salah satu Mentri Bp Rizal ramli mengatakan bahwa jika freeport dikelola sendiri, Dolar bisa menyentuh angka Rp 2.000 ..Fantastis.
Rakyat indonesia semakin cerdas, Perwakilan freeport mengatakan bahwa kontribusi freeport mencapai USD 1.3 Milyar untuk Pajak indonesia kata Freeport hal itu sudah sangat banyak, Ahirnya Rakyat indonesiapun tidak bodoh, Freeport menghasilkan Puluha trilyun untuk Pajak, Pertanyaanya berapa yang sudah dihasilkan freport sendiri ? Tentu belum apa apanya....mereka mengeruk Bumi indonesia habis habisan, selama ini Pemerintah indonesia jelas jelas telah dibodohi oleh fihak asing. Untuk itu di kontrak selanjutnya tentu Pemerintah indonesia harus bisa negosiasi dengan baik. Saat negosiasi dipastikan ada orang memancing diair emas, mereka memanfatkan celah untuk keuntungan pribadi. Tentu bagi kita sangatlah tidak etis bagi seorang ketua DPR RI untuk bisa masuk kedalam celah perjanjian Freeport.Karena Ranah Kekuasan diindonesia menganut sisitem Trias Politika dimana DPR fungsinya hanyalah legislatif . mungkin kita sekedar menegok kebelakang arti Trias politika yaitu pembagian tugas pemeritahan menjadi 3 bidang yang memiliki kedudukan sejajar, yaitu :
1.Legislatif yaitu pembuat undang undang dalam hal ini DPR
2.Eksekutif yaitu bertugas menerapkan atau melaksanakan undang undang dalah hal ini Presiden, wakil dan para pembantunya.
3.Yudiaktif yaitu mempertahan kan UU dalah hal ini MA( Mahkamah Agung) dan MK (Mahkamah Konstitusi)
Dalam kasus freport ternyata Ketua DPR kita masuk kedalam peran eksekutif dalah hal ini pemerintah....pertanyaanya Pantaskan???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar